Cari Blog Ini

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 21 Maret 2011

Hakikat Pendidikan

Apa sih hakikat pendidikan? Apakah tujuan yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan? Agak miris lihat kondisi saat ini. Institusi pendidikan tidak ubahnya seperi pencetak mesin ijazah. Agar laku, sebagian memberikan iming-iming : lulus cepat, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb. Apa yang bisa diharapkan dari pendidikan kering idealisme seperti itu. Ki hajar dewantoro mungkin bakal menangis lihat kondisi pendidikan saat ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (seperti yang masih tertulis di UUD 43, bah!), tapi lebih mirip mesin usang yang mengeluarkan produk yang sulit diandalkan kualitasnya. Pendidikan lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja "buruh" saat ini. Bukan lagi pemikir-pemikir handal yang siap menganalisa kondisi. Karena pola pikir "buruh"...

Guru, elemen yang terlupakan

Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru...yang katanya lebih oke lah, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan...atau apapun. Yang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dengan mengujicobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum. Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan...Yaitu guru! Ya, guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar...sisanya, masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala. Guru, digugu dan ditiru....Masihkah? atau hanya slogan klise...

Jumat, 18 Maret 2011

Bantu Cari WNI, PMI Kirim Tim ke Jepang

Edward Panggabean  Artikel TerkaitPetugas Siap Harakiri di Reaktor Nuklir Ratusan Orang Asing Masih Hilang Walhi: Indonesia Tak Seperti Jepang 18/03/2011 14:37Liputan6.com, Jakarta: Palang Merah Indonesia (PMI) memberangkatkan Tim Pemulihan Hubungan Keluarga atau Restoring Family Links (RFL) ke Jepang. Tim tersebut akan membantu Crisis Center Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo Jepang dalam mendata sekaligus mencari informasi WNI yang belum diketahui keberadaanya pascagempa dan tsunami pada 11 Maret 2011 di Jepang. "Kita berangkat atas permintaan KBRI di Jepang, selain mendata dan mencari WNI yang belum diketahui...

Kamis, 10 Maret 2011

Vidian Ade Touring With Rektor Universitas Brawijaya

...

Rabu, 09 Maret 2011

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Dievaluasi

Jakarta ---  Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal mengatakan, konsep rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) memang tidak sederhana. Saat ini Kementerian Pendidikan Nasional telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RSBI. "Ada empat hal yang menjadi fokus evaluasi," ujar Wakil Menteri Fasli ketika berbicara dalam Simposium RSBI, yang diselenggarakan British Council, di Hotel Atlet Century, Senayan, Rabu (09/03). Simposium dihadiri para praktisi pendidikan dari berbagai organisasi. Wamendiknas menjelaskan, fokus pertama adalah mengevaluasi tata cara penerimaan murid yang akan masuk sekolah berlabel RSBI. Kedua, penentuan...

Pendidikan Dan E-Learning Di Sekolah Pemerataan Pendidikan?

Kapan kita akan mempunyai cukup komputer dengan Internet untuk memikirkan E-Learning di Tingkat Sekolah? Kalau kita ingin meratakan pendidikan oleh E-Learning, berarti semua sekolah akan mempunyai cukup komputer untuk mengajarakan "Pembelajaran TIK yang betul penting" dan banyak sekali komputer lagi untuk mengakses bahan online? Misalnya 1 komputer untuk 2 siswa (1:2). Kenyataan: "Sekarang satu komputer untuk 2.000 siswa" (1:2.000). Harapan (dan target) Kemendiknas adalah Satu komputer untuk 20 siswa (1:20) pada tahun 2015 [kalau dapat dicapaikan] (pas cukup untuk belajar Mata Pelajaran TIK, tetapi tidak cukup...

Pages 212 »

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites